Monday, June 09, 2008

Anda adalah Dengan Siapa Anda Bergaul

Hi Guys,

Sesuai janji saya - meskipun saya kurang suka berjanji - mulai hari ini saya kembali aktif untuk posting di eDorado, bahkan lebih cepat dari waktu yang saya janjikan.

Hari ini, untuk permulaan saya akan mengajak Anda untuk mengingat-ingat sebuah old phrases bahwa "Anda adalah apa yang Anda makan." That old phrase saya ganti sedikit di sini menjadi "Anda adalah Dengan Siapa Anda Bergaul", dan Anda akan segera tahu mengapa.

Dari kecil, oleh pelajaran-pelajaran semacam PPKN dan sebagainya, kita selalu dijejali paradigma yang luar biasa naif bahwa kita harus bisa berteman tanpa pandang bulu (dan saya masih heran, memang di mana "bulu"nya?). Artinya, tidak peduli siapa dia, kita boleh-boleh saja mengulurkan tangan kepadanya, mengajaknay berjabat tangan dan says "Hello, do U wanna be my pal?"

Woo hoo, tunggu dulu, sobat.

It's true bahwa kita tidak boleh bergaul dengan memandang suku, agama, rasa, warna kulit, atau hal-hal yang bersifat latar belakang dari seseorang. Tapi bukan berarti kita bisa seenaknya "main cabut" dalam pergaulan.

Dalam masyarakat yang makin lama makin aneh ini, status Anda akan dipandang dari lingkup pergaulan Anda. Jika Anda bergaul dengan weirdo fellows, tentunya Anda akan dipandang sebagai seorang weirdo juga. Jika Anda bergaul dengan para pencinta adrenaline, maka Anda akan dipandang sebagai pencinta adrenaline juga.

Ini bukan masalah mendewa-dewakan image. Ini mengenai batas kesabaran kita sebagai manusia, dan bagaimana seharusnya saya bertindak.

Saya ceritakan sedikit pengalaman saya dalam hal ini. Beberapa tahun lalu, saya masih memiliki pandangan yang naif seperti itu - bahwa kita harus mau berteman dengan siapa saja. Kemudian, saya mengajak seseorang, katakanlah "Si A", untuk menjadi teman saya.

Si A adalah anak yang dijauhi teman-teman lainnya. Saya heran mengapa, oleh karena itu saya mencoba untuk mengajaknya berteman. Tak dinyana, setahun berselang, saya baru mengerti apa maksud dari pepatah "don't give the pearls to a swine". Si A adalah seorang manusia yang punya paradigam dan daya pikir "parah". Setahun saya mencoba mensupport dia dan memberikan beberapa ilmu saya padanya, dia tetap adalah seorang pemurung dan payah. Sialnya, gara-gara bergaul dengan orang seperti itu, saya dicap sebagai orang tidak berkualitas oleh lingkungan saya. Namun saat saya tidak peduli. Dengan kenaifan yang saya sebut sebagai "kebaikan hati yang sia-sia", saya yakin bahwa Si A dapat meningkatkan kualitas dirinya.

Setahun lagi kemudian, sudah banyak ilmu yang saya berikan padanya. Sudah banyak "teman" yang ia dapatkan karena bertemu dengan saya (yang saya kenalkan ke dia). Namun, apa hasilnya? Dia jadi "ngelunjak." Ketika dia stress, Si A akan langsung "menyengiti" saya, teman pertamanya di tempat kerja. Namun, ketika ia sedang tidak dalam kesukaran dan saya minta bantuannya sedikit saja (itu pun sangat jarang dan tidak ada kaitannya dengan uang), ia malas memberikannya. Singkat kata, ia meng-absorb saya, dan saya tidak mendapat retribusi sedikit pun darinya. Hal ini membuat saya merasa pissed off. Persetan dengan semboyan bahwa sahabat sejati tidak pernah meminta. Justru sebuah hubungan pertemanan yang sejati adalah "mutual" di mana yang satu dapat memberikan retribusi pada pihak satunya, dan sebaliknya.

Langsung saja, saya tinggalkan dia. Benar saja. Tiga bulan tidak bergaul dengan saya, Si A kembali menjadi pemurung yang mengunci dirinya di kamarnya. Yah, begitulah. Pemurung tetaplah pemurung. Swine is swine, and nothing I can do to change that. Meskipun begitu, ini semua bukan salahnya, Ini adalah kesalahan saya. That's my fault to be get used by someone like that.

Kembali ke masalah semula...so, apa kriteria kita dalam bergaul? Well, yang terutama, pilihlah teman yang mempunyai paradigma dan cara pikir yang benar. Jangan bergaul dengan para pemurung atau pengeluh apalagi para freaks yang kerjanya mengunci diri di kamar mereka untuk main game...rugi! Tinggalkan teman-teman Anda yang tidak kompeten itu dan lakukan banyak aktivitas menarik dalam lingkup pergaulan Anda yang fresh dan baru. Niscaya, pikiran Anda akan makin jernih, tindakan Anda akan makin benar, waktu Anda tidak akan terbuang sia-sia, dan pastinya Anda akan kelihatan makin menarik di mata para kolega, atasan, dan wanita-wanita.

Partner Anda,


Matthew Long

0 comments:

Related Posts: