Tuesday, April 29, 2008

Memahami Penolakan #1: An Unreachable Flower

Kali ini, saya yakin Anda tidak akan rugi untuk membaca article di eDorado. Sebab untuk yang satu ini, adalah berdasarkan dari sebuah kisah nyata seorang teman saya yang hendak saya share di sini (jangan khawatir, saya sudah minta izin ke dia. I hope you'll read this article too, Bro!) Lucunya, problem ini ternyata sudah sangat menjamur pada kaum Adam dari masyarakat kita, hanya saja selalu terlewat bagi saya untuk memperhatikan hal yang remeh namun vital ini. Sehingga, beruntunglah Anda yang membaca posting eDorado yang satu ini.

Beberapa hari yang lalu ada sebuah peristiwa yang menggelitik keinginan saya untuk menuliskan article ini. Pada saat itu matahari sangat terik dan sudah tegak di atas kepala. Saya yang baru merasakan sensasi menyebalkan saat keluar dari gedung mall yang full-AC menuju ke basement yang berudara sangat panas, harus meletakkan kantung plastik hasil belanja saya dengan lambang "C" tersebut untuk membaca sebuah sms yang baru masuk. Saya tambah geleng-geleng kepala ketika sms yang saya terima isinya "hanya" hal seperti ini (tanpa diubah sama sekali):

TerNyata bEner, Bro. gW mesTinya ga ngeDeKetIn dY. Gblg jG y gW, da taw dy tU cAntiK bgt, pinTer lg. dY tu kYk bUnga yg GaK teRjangkaU bWt gW. Kok bs y gw jaTuh cintA sama cW seCantiK itU???!!! gW dItolak Bro, nAmun da wajAR tu. gW mang gA pnTs bwt dY. dY seindAH iTU tp gW da tmpNG pAs2an, nilai ancUr lg. Mana bS cW kyk gTu jd pCr gw? mAng gw sakIt atI jg si klo inGet2 gW da lakUkan bnyk haL bwt dY. tP mo gMn lg? da nAsib gw kYk gini...

Wussshhh...

Mengesampingkan sms-nya yang kelewatan melankolis-nya ditambah lagi ketidakteraturannya dalam menulis SMS, angin bernama "rasa iba" sedikit berhembus dalam hati saya. Perasaan saya mencelos juga saat membaca SMS itu. Sesampainya di rumah, setelah beberapa aktivitas harian, saya segera membalas SMS-nya plus minta izinnya untuk menuliskan artikel mengenai dirinya, dan dia setuju (thanks, Bro). Dan artikel itu sudah sampai di tangan dan mata Anda sekarang ini.

Guys,

Sebelum saya masuk ke dalam menu utama kita, pernahkah kalian mengalami perasaan yang sama dengan teman saya tersebut? Bahwa Anda sudah berlelah-lelah mencintai seorang gadis cantik, namun sang gadis bahkan tidak menyadari keberadaan Anda sama sekali. Bahwa sudah banyak perasaan, pikiran, waktu, dan uang yang Anda spent untuknya, namun di hari "penembakan", dia malah menolak Anda tanpa belas kasihan sama sekali? Bahwa dia adalah seorang cewek yang cute, smart, mempunyai nilai IP yang terancam 4, mempunyai jam terbang tinggi di kegiatan non-akademis, dan terkenal sementara Anda hanyalah seorang mahasiswa/siswa SMA yang luntang-lantung, nilai dan tampang pas-pasan, tidak berbakat, dsb dsb sehingga Anda menganggap bahwa ia adalah "bunga tak terjangkau"? Bahwa hati Anda terasa patah dan sakit sekali, kemudian Anda menyesal "ngapain ya gue jatuh cinta sama cewek secantik itu?" dan kemudian mengasihani diri Anda sendiri sambil memutar musik mellow di kamar Anda?

Jika Anda menjawab satu saja "YA" dari serangkaian pertanyaan di atas, ada beberapa hal lagi yang harus saya sampaikan kepada Anda. Pertama, bahwa artikel di eDorado kali ini sangat cocok untuk Anda. Kedua, bahwa yang Anda rasakan sangat wajar dan manusiawi dan hampir semua pria mengalaminya, termasuk saya. Ketiga, bahwa meskipun itu adalah hal yang wajar, namun itu sesungguhnya hanya sebuah grandeur delussion yang diciptakan lingkungan Anda untuk membodohi Anda.

Ya, benar, itu adalah delusi, dan tentu saja diciptakan untuk membodohi Anda luar-dalam. Baca terus artikel ini untuk tahu mengapa.

Guys,

Pertama-tama, akan kita bahas mengenai rasa sakit hati tersebut. Tentunya kalian selalu berkata bahwa "saya ikhlas, saya mencintai dia setulusnya, bahwa cinta tidak harus memiliki." Nyatanya, saat ditolak, Anda selalu merasakan pedih dan sakit hati, bahkan beberapa cowok menjadi "pembenci wanita" dan beralih profesi menjadi serial raper, banci, sampai menjadi seorang bhikku ataupun pastor (perlu dicatat bahwa saya sama sekali tidak bermaksud merendahkan kaum bhikku dan pastor yang terhormat, saya hanya menyayangkan jika ADA YANG JADI PASTOR/BHIKKU HANYA KARENA PATAH HATI DAN BUKAN KARENA KESADARAN/PANGGILAN PRIBADI). Bukankah hal ini adalah sebuah kontradiksi yang konyol dan absurd. Jika Anda memang tulus, ikhlas, dsb, mestinya Anda kan tidak sakit hati? Mengapa Anda tidak terima saat ditolak? Mengapa Anda menjadi sakit hati karenanya?

Dan bagaimana pula, jika sekali lagi saya katakan, bahwa itu adalah hal yang juga manusiawi namun sebaiknya tetap Anda hilangkan dari habit Anda?

Rasa cinta atau tertarik atau apapun Anda menyebutnya, sesungguhnya tetap adalah sesuatu yang possesive, khususnya pada kasus cinta atau ketertarikan Anda terhadap lawan jenis. Sebesar apapun Anda ingin menyangkalnya, cinta tetap saja hanyalah penghalusan dari naluri paling primitif akan manusia, yakni ketertarikan terhadap lawan jenis.

Dan bicara soal ketertarikan terhadap lawan jenis, kita juga akan selalu bicara mengenai aktivitas seksual.

Dan jika kita berani berbincang-bincang mengenai aktivitas seksual, maka kita juga akan tiba pada satu kebutuhan dan naluri makhluk hidup yang paling dasar: bereproduksi untuk berkembang biak.

Saya selalu mengatakan, bahwa kita masih mewarisi naluri dari nenek moyang kita. Sejak zaman batu, manusia jantan akan mencari manusia betina yang mempunyai kualitas terbaik di populasinya. Hal ini dilakukan sang pejantan untuk mendapat keturunan yang berfisik baik, karena logikanya jika sang ibu berfisik baik dan sehat, maka tentunya ia juga akan melahirkan dengan lancar, dan keturunannya kemungkinan besar juga akan mewarisi fisik ibunya yang bagus tersebut. Sementara itu, sang betina akan berusaha menemukan penjantan yang memiliki kualitas kepemimpinan yang paling tinggi pada populasinya. Hal ini dilakukan sebab ia mencari perlindungan terbaik untuk dirinya dan anaknya kelak, sebagai cost / ganti untuk aktivitas seksual sang pejantan yang dilakukan kepadanya.

Jadi, secara naluriah:
Seorang cowok akan SELALU mencari cewek yang mempunyai penampilan fisik menarik: tubuhnya langsing, putih, baunya harum, rambutnya panjang-indah, dsb.

Seorang cewek akan SELALU mencari cowok yang mapan dan mempunyai kualitas "inner-handsome" yang tinggi: berkarisma, smart, leadership-nya bagus, cool, kaya, mapan, mandiri, dsb.

Jika Anda adalah seorang jomblo dan menyatakan cinta Anda pada seorang cewek namun ditolak, tentunya Anda akan sakit hati.

Ini disebabkan sebuah kesempatan Anda untuk mendapatkan istri yang berkualitas baik dalam fisiknya untuk menghasilkan keturunan yang baik bagi Anda, telah menghilang. Rasa kesal karena kehilangan kesempatan itu mengubah namanya menjadi "rasa patah hati" yang kita kenal sekarang.

Sekarang, mari kita bicara soal delusi dari masyarakat kita. Dari kecil, kita selalu dihinggapi dengan wejangan-wejangan seperti:

  • kalau cari istri itu yang nggak cantik nggak apa-apa yang penting baik dan setia
  • kalau cari istri itu yang seimbang sama kamu sajalah! Kamu aja jelek kok mau dapat yang bagus?
  • kalau cari istri itu yang penting lihat dulu kepribadiannya, nggak cantik nggak pa-pa
  • ...dan sebagainya

Intinya, menurut versi sesepuh kita (ortu, kakek-nenek, dst) kalau mencari pasangan itu kita : (1) harus cari yang biasa-biasa saja (2) lebih baik melihat hatinya dulu daripada melihat penampilan fisiknya.

Dan semua itu hanya kebohongan belaka. A grandeur delussion yang diciptakan untuk membodohi Anda. Dan karena delusi-delusi seperti itulah, Anda selama ini hidup dalam kebodohan yang diciptakan orang-orang terdekat Anda.

Coba Anda lihat baik-baik kriteria tiap jenis kelamin memilih pasangan secara naluriah yang sudah saya sebutkan di atas.

Semua lelaki jelas-jelas berhak dan wajib memiliki pasangan wanita yang cantik, jika tidak, bagaimana kelangsungan manusia di dunia ini jika para pria yang bertampang pas-pasan tidak bisa memperbaiki keturunannya hanya karena sang cewek maunya hanya dengan cowok yang tampan saja? Dapat kita amati juga bahwa yang dicari sang cewek adalah KUALITAS PERSONAL kita bukan tampang kita yang bagus dan sebagainya. Dan hal ini sudah terbukti dengan banyaknya cewek cantik dan sexy yang bergelayut di lengan cowoknya yang jeleknya luar biasa, bahkan melebihi wajah saya dan Anda =). Tentunya jika Anda mempunyai wajah yang tampan dan fisik yang tegap, Anda patut bersyukur karena modal/start Anda sudah bagus. Namun saya ingatkan kembali, bahwa bagi cewek, yang terutama adalah kepribadian dan karakter Anda yang menarik, bukan tampang Anda yang bak Tobey Macguire.

Kemudian, mengenai lebih penting mana antara penampilan luar atau inner beauty seorang cewek di mata pria. Untuk yang ini, akan saya tekankan bahwa setiap pria akan selalu melihat hal yang pertama, yakni penampilan luar, karena secara naluriah itulah yang terpenting. Terserah Anda jika Anda hendak menjadikan pernyataan ini sebagai bukti bahwa situs ini adalah situs bejat, bidah, immoral, melawan agama, dan sebagainya. Yang pasti, saya berani taruhan meskipun Anda selalu bicara bahwa "yang penting kepribadiannya...", kalau Anda jujur terhadap diri sendiri yang Anda lihat pertama kali sudah pasti adalah fisik sang cewek tersebut.

Bukannya eDorado dan Matthew Long adalah penganut kepercayaan bahwa kepribadian sang cewek adalah hal yang tidak penting. Itu adalah hal yang penting; PENTING SEKALI malah. Namun, itu bukanlah TICKET MASUKnya. Ilustrasinya seperti ini:

Anda sudah pasti sering mendengar bahwa dalam dunia pekerjaan, hard skill (ilmu-ilmu yang didapatkan dari kuliah) hanya memegang kapasitas sebesar 10% pada keberhasilan seseorang menjalankan pekerjaan tersebut sementara 90% sisanya dipegang oleh soft skill (kemampuan-kemampuan yang di luar bidang eksakta seperti membawakan diri, bagaimana caranya berbicara, karisma, pengalaman,dsb). Karena pernyataan ini, maka banyak mahasiswa yang menjadi malas kuliah dengan alibi bahwa "Ah... gak penting lulus nilainya tinggi-tinggi... Toh nantinya gak kepake juga ilmu gue. Yang IPK-nya aja 3.5 ke atas aja banyak banget gak dapat pekerjaan. Temen gue cuma lulusan SD udah sukses sekarang..."

Lalu, pertanyaannya:
Benarkah bahwa dalam dunia pekerjaan, sesungguhnya IP (yang masuk ke dalam hard skill) itu tidak terlalu penting? Jawaban saya: yoi...benar, tuh.
Jadi kita tidak perlu dapat IPK yang tinggi (3 ke atas) donk? Jawaban saya: SALAH BESAR, BUNG!

Dalam dunia pekerjaan, memang benar bahwa penguasaan teori memegang lebih sedikit peranan dibandingkan dengan soft skill dan pengalaman kerja kita. Namun, untuk mempunyai soft skill yang baik, tentunya Anda harus mempunyai landasan teori yang baik

pula. Nah, penguasaan teori tersebut ditunjukkan dengan seberapa tingginya IPK Anda. IPK Anda adalah "ticket masuk" atau "entrance ticket" dalam dunia pekerjaan. Meskipun tidak begitu penting nantinya, namun lowongan kerja yang disediakan tentunya terbatas dan dari pihak perusahaan akan melakukan penyortiran tingkat pertama, yaitu yang pasti adalah penyortiran dengan melihat IPK Anda. Peduli setan jika Anda adalah orang yang berdedikasi tinggi, pintar bicara dan presentasi, siap kerja, sudah banyak ikut pelatihan ini-itu dan mendapat sertifikat bejibun; Anda tetap tidak akan dapat menunjukkan semua kelebihan Anda tersebut jika Anda tidak lulus saringan awal gara-gara IP Anda 2.5 ke bawah!


Hal yang serupa juga berlaku pada previous case. Kepribadian yang baik sangat penting untuk seorang cewek. Siapa juga yang mau dapat cewek cantik tapi kepribadiannya jelek? Namun, bagi sang cewek, untuk dapat membuktikan kepribadiannya yang bagus itu di mata kita, ticket masuk-nya adalah kecantikannya tersebut. Hal ini tidak bisa dihindari karena Tuhan sudah menciptakan mata kita, kaum lelaki, untuk langsung menyortir cewek di awal-awal perkenalan ke dalam dua golongan, yakni: cewek yang cantik dan cewek yang tidak cantik. There's no brainer of that. Itu sudah menjadi habit, bercokol dalam kodrat dan genom kita, dan tidak akan bisa dihilangkan kecuali Anda memang pria kurang normal dengan gangguan mata dan kejiwaan parah.

Dan rupanya, menurut penelitian para ahli barusan ini, juga mengatakan hal yang sama berkaitan dengan mengapa pria-pria kebanyakan tertarik dengan wanita yang berfisik bagus: langsing, pinggang kecil, bentuk pinggul dan pantat proporsional. Menurut penelitian para ahli, ciri-ciri fisik tersebut menunjukkan bahwa wanita yang bersangkutan adalah wanita yang dapat melahirkan anaknya dengan baik dan lancar. Ini adalah bukti bahwa jika kita mau mencermati, betapa besar kejaiaban dan kekuasaan Tuhan: bahwa sudah sepatutnya para lelaki mendapatkan wanita cantik sebagai pendampingnya.

Jadi, esensi dari article yang satu ini yang wajib Anda resapi dan lakukan adalah:
1)Daripada Anda terus meningkatkan rasa kasihan Anda pada diri sendiri karena Anda terlahir bertampang pas-pasan, lebih baik asah dan tingkatkan kualitas diri Anda, karena itulah yang terpenting di mata wanita

2)Every man DO have right to get hot women. Jangan buru-buru menemui psikiater Anda jika Anda selalu jatuh cinta/menyukai wanita cantik, karena itu adalah hal yang wajar, kodratif, dan wajib!

3)Berhenti menjadikan gadis yang Anda sukai sebagai sebuah idol statue. Apalagi kalau sesungguhnya Anda masih jomblo dan si cewek belum menjadi pacar Anda. Kalau Anda belum tahu apa itu idol-statue, itu adalah patung-patung untuk penyembahan berhala suku-suku kuno yang pernah menghuni bumi ini. Ngapain juga Anda memuja-muja cewek yang bahkan belum menjadi pacar Anda? Rasa suka itu wajar, namun jika itu berubah menjadi pengidolaan, hal itu akan membunuh diri Anda. Saya berani bertaruh untuk itu.

4)Pastikan Anda terus meng-upgrade paradigma kehidupan romansa, cinta, dating and relationship, atau apapun yang berhubungan dengan bagaimana menjadikan diri Anda pria menarik yang bisa mendapatkan gadis yang Anda sukai dengan terus membaca artikel di eDorado.blogspot.com. Bukan hanya informasi mengenai sepak bola yang harus terus up-to-date. Informasi mengenai kehidupan romansa juga harus begitu! Dan semuanya bisa Anda dapatkan di sini. Di eDorado.

Partner Anda,


Matthew Long

2 comments:

nduge's said...

wahh panjang bangeet...
jdi nambah inspirasi ni akang..

Matthew Long said...

#nduge's:
Hehehe...
Biar panjang, tapi yang penting nambah ilmu kan?
Blognya keren, hitam dan jingga.
Keep bloggin' ya...

Related Posts: